Sabtu, 23 Maret 2013

Semangat Usaha

Semangat Pantang Menyerah Menjadi Multijutawan

Berjuang sampai titik darah penghabisan bukan omong kosong semata. Keyakinan dalam dirilah yang akan menguatkan kita mencapai sukses yang sebenarnya.
Kata-kata "pantang menyerah" sepertinya mudah diucapkan. Namun, pada kenyataannya, banyak yang memilih untuk menyerah karena merasa memang sudah berjuang maksimal dan belum memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Padahal, banyak teori sukses telah dibaca, direnungkan, diresapi, dan dipraktikkan. Tak jarang, bahkan jungkir balik menjalankan segala macam usaha dan aneka daya telah dimaksimalkan. Begini sudah, begitu sudah. Lantas, apalagi yang harus dilakukan sehingga kita tidak menyerah kalah?
Mencuplik lagu almarhum Chrisye, "Badai Pasti Berlalu", maka jawaban dari semua kondisi itu pasti selalu ada jalan. Yang jadi pertanyaan, seberapa sanggup kita bertahan di tengah amukan gelombang ujian yang menerpa usaha kita? Seberapa kuat kita punya tenaga untuk bertahan dalam berbagai ancaman gelombang yang siap meluluhlantakkan usaha yang sudah dibangun susah-payah sebelumnya?
Coba baca, lihat, dan pelajari kisah sukses pengusaha atau usaha yang bisa bertahan sekian lama. Atau, perhatikan kisah hidup pengusaha yang bisa jadi inspirasi. Hampir semua kisah mereka, pasti ada perjuangan berat yang dilewati. Lantas, apa sebenarnya kunci rahasia sukses mereka agar mampu benar-benar pantang menyerah menghadapi berbagai ujian dan cobaan? Berikut beberapa hal yang disarikan dari beberapa wawancara terpisah dan sumber lainnya.

•Temukan dorongan terkuat
Dorongan terkuat ini yang sering kali bisa menyelamatkan usaha yang kita jalankan. Hanya saja, untuk menemukan dorongan terkuat ini kadang kita harus benar-benar mencari. Misal, ingin mengangkat martabat keluarga, ingin agar tak lagi dianggap sebelah mata, atau ingin menjadi orang kaya/millionaire
Banyak nasihat dikemukakan para pengusaha mengenai apa kunci sukses berbisnis hingga jadi millionaire. Diantaranya ada Dua hal berikut dikemukakan penulis buku bisnis, motivator, dan entrepreneur sukses asal Amerika, Grant Cardone.
"Pertama. Jika Anda orang miskin yang ingin jadi millionaire, Anda harus berhenti berpikir sebagai orang miskin (maksudnya, jangan miskin mental / sering mengeluh). Saya tahu karena saya merasakannya. Saya dibesarkan oleh seorang ibu yang single-mother. Tapi ia tak pernah berpikir tak mampu menyekolahkan anak-anaknya. Bahan pelajaran yang saya dapat dari ibu yang mendorong saya keluar dari kesengsaraan dan ketakutan adalah, makan semua makanan yang tersaji, meski seadanya dan rasanya tak cocok, karena di luar sana masih banyak yang kelaparan. Masih beruntung masih bisa makan. Manfaatkan semua barang yang ada. Uang tak ditumbuhkan di pohon."
Kedua, lakukan layaknya menjalankan kewajiban. Orang yang sukses menjadi multijutawan tak semata-mata hidupnya termotivasi karena uang. Mereka terdorong bekerja keras karena merasa ingin memberikan kontribusinya yang bermanfaat bagi masyarakat. "Meskipun saya ingin kaya, saya selalu termotivasi untuk memberikan kontribusi saya berdasarkan kemampuan saya yang sebaik-baiknya. Seorang multijutawan tak menurunkan standar kerjanya meskipun dalam keadaan sulit. Mereka juga tak hanya menikmati kesuksesannya sendiri, tetapi berbagi dengan keluarga, perusahaan, komunitas, dan beramal."
Intinya, terus mencari dan coba jadikan itu sebagai dorongan dan sekaligus pengingat saat menghadapi masa-masa berat. Niscaya, dengan dorongan itu, kita akan lebih kuat menghadapi berbagai cobaan.
•Yang lalu, biarlah berlalu
Kadang, saat badai gelombang ujian terjadi, kita merasa sudah benar-benar terpuruk. Dan bukannya mencari solusi, kita sibuk mencari-cari kesalahan. Akibatnya, kinerja tim dan orang-orang di sekitar sering kali ikut kena getah. Padahal, jika mau lebih bijak, dan kemudian fokus ke depan, akan banyak pencerahan yang bisa diambil dari kisah keterpurukan sebelumnya.
Dengan konsep berpikir yang lalu biarlah berlalu, kemudian mengambil pelajaran, lantas berkonstrasi untuk melakukan perbaikan ke depan, separah apa pun kondisi yang dialami, bisa jadi malah akan jadi pendorong semangat yang luar biasa untuk memperbaiki keadaan.
•Sadari kita punya kelebihan
Saat sedang berpikir untuk kalah dan menyerah, coba lihat kembali segala macam potensi yang pernah kita miliki. Buat daftar dan bandingkan dengan kondisi sekeliling. Misalnya: saya punya 1000 teman di jaringan BBM; saya punya keluarga dekat yang mendukung usaha; saya punya akses bertemu dengan orang yang saya ingin temui; saya punya.... (silakan isi sendiri). Setelah membuat daftar tersebut, coba lihat. Betapa banyak potensi yang sebenarnya kita miliki. Kita punya banyak kelebihan yang bisa jadi belum atau bahkan tidak dimiliki oleh siapa pun. Jika itu bisa dimaksimalkan kembali, pasti masih ada banyak peluang yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan usaha.
Karena itu, coba selalu gali ke dalam diri lebih dalam. Temukan berbagai hal yang bisa diubah jadi potensi untuk mengalahkan tantangan sesulit apa pun. Jika itu berhasil kita temukan, niscaya kata "pantang menyerah" bukan lagi sekadar kalimat penyemangat...! (Sumber:andriewongso.com)

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengusaha Sukses

Setiap orang dapat meraih kesuksesan tak terkecuali jika anda ingin menjadi pengusaha sukses. Namun, benarkah bahwa sikap, mental, bahkan motivasi kita selama ini sudah menuju ke arah kesuksesan? Jika belum, maka kesuksesan yang Anda impikan barulah isapan jempol semata. Menjadi sukses bukanlah seperti berjalan di taman yang indah.

Sukses adalah sebuah pilihan yang dapat Anda buat. Sukses adalah mengenai pilihan apa yang Anda inginkan dalam kehidupan dan mengambil langkah penting untuk mencapainya. Sukses tidak akan berhenti sampai Anda meraihnya! Diperlukan proses (baca: waktu dan kesempurnaan ikhtiar) yang tak singkat. Namun, jika Anda mengikuti beberapa panduan dan memiliki dedikasi untuk menjadi “sesuatu”, Anda memiliki peluang besar untuk menjadi orang sukses. Meski demikian, masing-masing individu memiliki definisi sukses yang berbeda.

Dua definisi sukses yang pertama, menurut kamus adalah "mendapatkan hasil yang memuaskan" dan "mencapai sesuatu yang diinginkan atau direncanakan”. Jadi, menjadi orang terkaya di dunia dapat dianggap sebagai keberhasilan bagi beberapa orang, namun tidak semuanya. Selama Anda berusaha keras untuk melakukan yang terbaik dan Anda mencapai tujuan ini, Anda telah berhasil. Lantas, bagaimana menjadi sukses?

Pertama: Anda harus memiliki tujuan dan rencana tertulis untuk memulainya, sehingga Anda tahu apa yang diinginkan. Plus, dengan menulis, Anda dapat membacanya berulang kali dan melihat apa yang Anda inginkan, serta menggunakannya sebagai motivator.

Kedua: Sabar untuk memulai. Ketahuilah, Anda tidak akan meraih keberhasilan dalam waktu yang singkat. Mungkin memerlukan waktu beberapa bulan atau bahkan tahunan. Terkadang, kerja keras Anda di awal, hanya mendapatkan hasil yang minim, Jika Anda tidak kuat, bukan mustahil, Anda akan dihinggapi keputusasaan. Namun, jika Anda mempertahankan kerja keras Anda, reward akan datang kemudian. Karenanya, sangatlah penting untuk berpikir besar namun realistis pada saat yang bersamaan. Sadari bahwa tidak ada titik dalam penetapan yang dapat diraih dengan mudah jika Anda membatasi kemampuan diri.

Ketiga: Buatlah rencana mingguan untuk memperkaya upaya Anda meraih keberhasilan. Ketika Anda gagal dan terpaku pada rencana, Anda telah gagal menjadi apa yang Anda inginkan. Dengan mengikuti rencana tertulis, Anda berutang pada diri Anda sendiri untuk menyelesaikannya.

Keempat: Fokus pada tujuan. Jangan sampai hal-hal sepele membuat Anda tertekan, sebab akan banyak perubahan dan hambatan, baik besar atau kecil yang mesti dihadapi. Dengan menyediakan waktu untuk fokus dan mendapatkan solusi yang rasional terhadap masalah, berarti Anda semakin dekat dengan keberhasilan. Untuk dapat melakukannya, Anda harus memiliki impian yang Anda inginkan. Hanya dengan memiliki mimpi yang jelas, Anda dapat memulai fokus. Fokuslah secara terus menerus, sehingga apa pun yang Anda lakukan, akan dikerjakan dengan impian dalam pikiran Anda. kemudian Anda dapat melangkah ke arah yang Anda impikan.

Kelima: Tetap positif dalam kerja keras. Sekali Anda menjadi orang yang berpikir negatif, Anda semakin dekat dengan menghentikan diri Anda sendiri. Satu-satunya jalan kegagalan adalah menyerah. "Kamu adalah apa yang kamu pikirkan." Jika Anda percaya pada diri Anda dan yakin dengan kemampuan Anda, Anda akan menjadi orang yang demikian. Hiduplah seolah Anda adalah orang yang berhasil, seolah Anda telah mencapai sasaran yang dituju. Misalnya, ketika Anda mengendarai mobil, visualkan seperti apa mobil impian Anda dan lihat bahwa Anda mengendarainya. Visualkan Anda mengendarainya ke rumah impian Anda. Semakin Anda sering melakukannya, alam bawah sadar Anda akan berpikir bahwa Anda benar-benar sukses dan menggerakkan Anda ke arah tersebut. Keyakinan adalah katalis yang diperlukan impian dan keyakinan itu membantu mengubah fokus ke dalam rencana. Jangan pernah meremehkan kekuatan keyakinan. Keyakinan ditambah dengan emosi adalah kekuatan yang tidak terbendung!

Ada beberapa hal lain yang diperlukan dalam mencapai keberhasilan, namun hal di atas adalah beberapa kunci pokoknya, dan jangan lupa juga untuk menghindari beberapa kesalahan penghambat kesuksesan anda.

 
Ada 10 Kesalahan yang akan merusak peluang Anda menjadi pengusaha sukses, yaitu:
  1. Membiarkan ketakutan menahan Anda. Kami yakin isu nomor 1 yang mempengaruhi keberhasilan bisnis baru adalah takut gagal, takut sukses, takut kritikan, takut tidak dihargai dan takut memikirkan orang tidak akan menyukai produk atau jasa Anda. Memahami ketakutan tersebut bisa menghalangi Anda. Belajar untuk mengenalinya dan berhubungan dengannya.
  2. Gagal mengembangkan hubungan yang sesungguhnya. Tidak ada yang terjadi sampai terjalin hubungan. Tidak ada pertemuan, tidak ada peluang penjualan, tidak ada bisnis. Luangkan waktu untuk membangun hubungan, dan kemudian Anda siap menjual.
  3. Gagal merespon dengan cepat. Semakin cepat Anda merespon, semakin responsif Anda. Tidak membalas e-mail selama berhari-hari, pesan suara yang diabaikan, dan proposal atau perjanjian sales yang ditunda menunjukkan Anda tidak peduli dengan bisnis prospek. Lupakan nasehat yang absurd dimana respon yang cepat membuat Anda nampak ingin atau putus asa melakukan bisnis. Ini membuat Anda nampak responsif.
  4. Menjadi pemaksa. Tidak seorangpun yang menyukai pemaksa. Jadi saat pembeli Anda mengatakan "ya" - stop menjual. Dan jangan menjual, dimana mendapatkan pembeli untuk membeli lebih banyak dibandingkan yang mereka butuhkan. Ini baik untuk keuntungan jangka pendek dan buruk bagi hubungan jangka panjang.
  5. Berhenti saat ada penolakan. Tidak seorangpun yang mau menerima penolakan, tapi terkadang kita melihatnya saat tidak nampak. Penolakan adalah respon awal pada seseorang yang tidak dikenalnya, bukan sebuah kesimpulan. Atau bisa saja berasal dari penjaga gerbang yang tugasnya menolak.
  6. Terjebak dalam kesempurnaan. Tidak ada yang namanya proposal yang sempurna, surat dan response yang sempurna. Baik biasanya cukup baik kecuali berkaitan dengan situasi hidup dan mati, yang kebanyakan dari kita tidak demikian. Tambahan 20 persen yang Anda tempatkan pada produk, jasa, respon tidak diakui maupun dihargai oleh penerima. Tapi fakta dimana Anda terlalu lama merespon dikenali dan tidak dengan cara yang baik.
  7. Menggunakan keyakinan personal Anda. Tidak seorangpun yang peduli dengan pendapat Anda saat Anda dalam situasi menjual. Pandangan politik, sosial, dan olah raga hanya untuk diri Anda.
  8. Kurang fokus. Saat Anda tidak fokus dengan karyawan, klien dan prospek seolah Anda tidak berminat atau Anda terlalu berlebihan. Saat Anda tidak fokus dengan organisasi Anda, ini seperti versi terbaru kekacauan organisasi yang akan merusak moral staff yang berusaha menghadapi perubahan prioritas dan inisiatif baru.
  9. Tidak ada kehadiran eksekutif. Kehadiran eksekutif tidak semata-mata melihat bagian tersebut. Ini mengenai mengelola citra Anda dengan penuh pertimbangan dan tidak dibuat-buat. Suka atau tidak, lelah, banyak beban, berantakan dan orang yang ceroboh adalah mereka yang tidak menyadari kejadian yang sedang terjadi dan tidak membaca buku sejak sekolah menengah atau kuliah adalah gambaran yang sangat berbeda dibandingkan orang yang merawar dirinya dan secara intelektual ingin tahu.
  10. Tidak menunjukkan terimakasih. Sukses dalam bisnis tidak terjadi begitu saja. Disepanjang perjalanan ada banyak orang yang berbagi masukan, membantu Anda melalui saat yang berat, yang mungkin saja memberikan Anda gambaran. Jangan melupakan mereka saat Anda sukses. Selalu ada balasan dari rasa terima kasih.
Perkonomian saat ini dalam kondisi sulit. Memulai usaha baru bisa jadi melelahkan dan memberikan kepuasan – secara personal dan profesional. Tentu, Anda membutuhkan rencana bisnis, keuangan yang solid dengan produk atau jasa yang bisa dijual dengan proposisi nilai yang kuat. Tapi Anda membutuhkan lebih. Dan Anda harus mulai menghilangkan perilaku sabotase yang akan menganggu transisi Anda dari seorang eksekutif menjadi pengusaha.
Oleh: Tony Kubica. Pakar di bidang konsultan manajemen dan peningkatakn kinerja bisnis, Tony Kubica dan Sara Laforest memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dalam membantu pengusaha untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis mereka




Tips Menumbuhkan Bakat Bisnis Dalam Diri Anda

Banyak yang bilang untuk menjadi seorang pengusaha sukses, dibutuhkan bakat alami atau garis keturunan dari keluarga pengusaha pula. Anggapan seperti ini tentunya tidak benar. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki bakat yang sama untuk bisa sukses menjadi seorang pengusaha.
Melihat perkembangan zaman yang sekarang ini cenderung serba modern, tentunya tidak sulit bagi kita untuk bisa mengasah bakat berwirausaha. Kita bisa menumbuhkan bakat tersebut dengan menggali passion (hobi atau kecintaan) dalam diri kita, memperluas informasi melalui buku-buku bisnis, internet, seminar bisnis, maupun mengikuti pelatihan-pelatihan bisnis yang belakangan ini banyak diselenggarakan pihak swasta maupun pemerintah, atau bisa juga membiasakan diri bergabung di forum-forum bisnis untuk bertukar pikiran dengan para pebisnis ataupun calon pelaku bisnis lainnya.

Karenanya, untuk membantu para pemula yang ingin terjun di dunia usaha. Pada kesempatan kali ini sengaja kami informasikan kepada para pembaca mengenai beberapa tips menumbuhkan bakat bisnis dalam diri Anda.
Pertama, berani bersaing untuk menjadi seorang pemenang. Kodrat manusia yang terlahir sebagai seorang petarung tentunya perlu kita pahami dengan baik agar sebagai calon pengusaha Anda bisa melawan rasa takut dari dalam diri dan memenangkan persaingan untuk menjadi seorang pemenang. Keberanian inilah yang perlu kita pupuk dari sekarang untuk melahirkan tekad dan minat yang cukup kuat untuk mulai berwirausaha.
Kedua, tumbuhkan bakat bisnis Anda dari sebuah kebiasaan kecil. Jika biasanya Anda bermalas-malasan untuk belajar bisnis, maka mulai sekarang paksakan diri Anda untuk membiasakan diri membaca artikel bisnis, buku-buku bisnis, atau mengikuti program mentoring bisnis yang ada di sekitar Anda. Dari kebiasaan tersebut, tidak menutup kemungkinan bila ketertarikan Anda terhadap dunia bisnis akan muncul dan bakat Anda dapat terasah dengan baik.ilulstrasi bakat bisnis 200x131 Tips Menumbuhkan Bakat Bisnis Dalam Diri Anda
Ketiga, jangan sungkan untuk membaur di lingkungan pebisnis. Meskipun Anda terbilang pemula dan belum memiliki sebuah usaha, namun jangan sungkan untuk masuk ke lingkungan pebisnis untuk mencuri ilmu dari mereka. Contohnya saja dengan bergabung di forum atau komunitas bisnis yang belakangan ini mulai marak di ranah online maupun offline. Semakin sering Anda berinteraksi di lingkungan pebisnis, maka semakin besar pula peluang Anda untuk mendapatkan tambahan pengetahuan, memperluas jaringan bisnis, dan mempertajam bakat bisnis yang Anda miliki.
Dengan membiasakan diri kita untuk belajar seputar bisnis, diharapkan para pemula yang awalnya masih bingung mengenali bakat bisnisnya bisa segera mendapatkan ide cemerlang untuk membuka peluang usaha. Mulailah dari yang kecil, mulailah dari yang mudah, dan mulailah dari sekarang! Asah bakat bisnis Anda dan ciptakan untung besar setiap bulannya, salam sukses!

Bagaimana Mendongkrak Penjualan Berjumlah Nol Rupiah?

Ada beberapa jurus yang memang terbukti dahsyat dan mampu meningkatkan omzet secara signifikan. Namun di antara semua jurus tersebut, ada satu yang paling power fulldan tidak boleh digunakan sembarangan karena saking power full-nya.

Bila digunakan pun haruslah digunakan untuk hal yang bermanfaat. Jurusnya adalah Hukum Psikologis Timbal Balik. Jurus ini dulu dipakai oleh sebuah organisasi keagamaan Hare Khrisna Society di Amerika (1970-an). Dalam waktu 34 tahun, mereka bisa membangun 321 kuil di Amerika & di luar negeri.Apa yang dilakukan? Anggota kelompok mereka menghampiri banyak orang yang turun dari bandara atau di jalanan.

Mereka memberi buku (biasanya Bhagavad Gita), majalah, atau hadiah yang paling cost effective yaitu bunga. Saat itu, orang-orang yang lewat mendadak mendapatkan bunga di tangan mereka atau disematkan di baju. Ketika orang menolak,mereka selalu ngotot. "Tidak, ini hadiah dari kami, gratis".

Kemudian setelah orang itu menerima, orang-orang dari organisasi Khrisna ini mengeluarkan kertas permintaan sumbangan dan menyebutkan mereka sedang membangun tempat peribadatan. Aksi ini sukses besar. Sampai akhirnya dilarang pemerintah Amerika akhir ‘70- an (Cialdini).

Sementara itu, di salah satu hotel di Pekanbaru, angka pendapatan dari divisi laundry adalah hampir nol. Banyak orang tidak mau memanfaatkan jasa laundry di hotel itu, karena biasanya harganya mahal.Ini akan semakin terasa di hotel yang peringkatnya bintang tiga dan ke bawah. Pasalnya, tipikal tamu yang masuk ke hotel ini ingin mencari harga semurah mungkindanmerekaterbiasa berhemat. Lalu, diadakanlah program setiap tamu yang menginap di kamar standar akan mendapatkan "gratis laundry" sebanyak empat potong pakaian.

Setiap kali tamu check-in, voucher laundry diberikan kepada tamu bersamaan dengan voucher untuk sarapan pagi. Namun, cara ini kurang efektif karena voucher ini sering kali tidak terlihat oleh tamu. Terhimpit oleh voucher sarapan pagi. Maka cara penawarannya pun diubah. Setiap kali tamu check-in ke hotel, petugas akan langsung menerangkan bahwa setiap tamu mendapatkan jatah gratis laundry sampai empat potong. Dengan cara ini, tingkat pemakaian laundry gratis meningkat, namun belum optimal. Belum meningkat drastis. Beberapa orang akan langsung putus asa dan mengira bahwa ide ini tidak bagus dan tidak bisa dipakai.

Namun, setelah bertanya langsung kepada tamu, ditemukan bahwa tamu sering lupa bahwa mereka mendapatkan fasilitas gratis laundry begitu masuk kamar. Setelah menghidupkan TV dan beristirahat, tamu lupa. Saat keesokan harinya mau sarapan pagi, baru teringat bahwa mereka punya voucher gratis. Maka cara ini disempurnakan lagi. Program ini juga dibantu oleh petugas yang mengantarkan tamu ke kamar saat check-in. Mereka akan bertanya, "Bapak/Ibu,apakah ada pakaian kotor yang ingin kami cucikan sekalian? Bila ada, saya bisa membantu membawakannya ke laundry sekarang, sehingga besok bajunya sudah kering".

Dengan inisiatif seperti ini, tamu merasa senang dan diperhatikan. Mereka merasa bahwa petugas hotel sungguh peduli. Saat tamu merasa senang, mereka relatif lebih royal dalam pengeluaran. Saat tamu memeriksa kopernya, biasanya baju kotor ada lebih dari empat potong. Mereka merasa tanggung kalau hanya mencuci empat potong dan membawa sisa baju kotor pulang. Biasanya tamu akan langsung memeriksa harga laundry.

Saat memeriksa, biasanya tamu menemukan harga laundry ternyata bisa diterima dan cukup murah. Maka tamu langsung menitipkan beberapa helai lagi baju kotornya. Dari angka laundry tamu yang hampir nol per hari, sekarang meningkat drastis. Lebih dari separuh tamu hotel mencucikan bajunya dan biasanya mereka mencuci lebih dari empat potong. Kadang ada yang mencuci sampai 16 potong. Sebenarnya berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh hotel untuk mencucikan baju gratis sebanyak empat potong?

Sangat kecil. Hanya sedikit ekstra deterjen dan beberapa menit untuk menggosok baju tamu tersebut, karena laundry hotel termasuk salah satu unit bisnis yang kecil biayanya dan tinggi profit marginnya. Berapa banyak laundry berbayar yang dilakukan oleh tamu karena terpancing oleh fasilitas gratis tersebut? Lebih dari separuh hotel melakukannya. Hotel hanya mengeluarkan sedikit biaya, namun mendapatkan banyak order berbayar. Apa efeknya bagi tamu? Tamu merasa sangat senang, karena biasanya biaya laundry cukup mahal. Ini juga akan sangat bermanfaat bagi tamu hotel yang menginap dalam jangka waktu lama.

Dengan begitu, mereka tidak perlu mencuci baju sendiri atau bahkan membawanya ke laundrydi luar. Selain menghabiskan tenaga, juga menghabiskan waktu.Tamu perusahaan yang biasanya semua dibayarkan oleh perusahaan pun akan senang, karena perusahaan bisa menghemat begitu banyak biaya laundry dari banyaknya eksekutif yang sering ke luar kota. Tamu senang, perusahaan senang, pihak hotel senang, everybody wins!

3 LANGKAH SUKSES MEMULAI BISNIS

Setiap orang ingin sukses dibisnisnya, dan setiap orang ingin punya bisnis namun banyak diantara kita hanya menghayal punya bisnis sebagai upaya mencari nafkah, apalagi bagi seorang yang yang sudah punya keluarga. Bekerja sebagai karyawan hanya memperoleh gaji pas-pasan, mau usaha banyak keraguan , nanti bangkrut, nanti tidak sukses, nati tidak jalan bisnisnya dan lain lain, begitu pula dengan generasi muda sekarang lebih enak main foker asyik lebih enak main gaple, singkat cerita dimasa mudanya tidak dimanfaatkan seproduktif mungkin, bagi seorang muslim sejati, bisnis dan pengusaha lebih kerennya dikenal dengan Enterpreneuship tidak ada kata takut gagal, harus berani mencoba walaupun dengan memiliki pengetahuan bisnisnya dan yang paling penting ialah mau berusaha, iktiar dan doa, Nabi Muhammad Saw sebagai suri teladan kita telah banyak memberikan inspirasi bisnis, Bahkan beliau sangat terkenal sebagai saudagar yang sukses, Kesuksesan beliau tidak terlepas dari unsur sifat terpuji dalam dirinya, baik dari segi kejujuran, keseriusan semangat dan ibadahnya yang kuat.



Ketika Nabi Muhammad  sebagai seorang pengembala kambing hinggah dipercaya membawa dagangan sendiri beliau sudah punya semangat, Namun tetapi zaman sekarang memang jauh berbeda peradabanya, dulu belum banyak pedagang, saudagar, pebisnis, namun kini hampir semua orang ingin bisnis, bahkan pegawai negeri sipil pun ingin bisnis, jadi bisnis bukan sekedar dilakukan oleh seseorang yang memang fokus pada bisnisnya, namun juga bisnis dapat ditambahkan.

Dengan banyaknya orang yang berbisnis tentu banyak pula pesaingnya. Baru memulai suatu bisnis wah sudah didahului oleh orang lain mau mencoba bisnis seperti orang lain...., Wah kalah Modal, dan banyak lagi masalahnya.

Jadi Bagaimana langkah sukses memulai bisnis ? mengapa harus Langkah sukses dalam memulai bisnis, kenapa tidak sukses dalam bisnis, maka dari itu permasalahan ini saya anggap paling tepat yang menjadi ulasan saya, Patut saya sampaikan walaupun hanya berisi secuil kata kata
Sampaikalah walaupun hanya seayat atau satu kata dan juga sebagai Fastabiqul Khairoh Ummah
Sebagai Seorang Muslim Hampir setiap jam, menit, bahkan detik harus kembali mengingatkan diri kita pada sosok pimpinan dan teladan kita, Nabi Muhammad adalah tokoh yang diakui sedunia, dalam dunia bisnis dan entepreneurship, beliau sukses sebagai pebisnis.

Dan kita juga harus kuat dalam prinsip perubahan, yaitu perubahan kearah kebaikan sukses bukan sekedar sukses
Dan Tidaklah Berubah Nasib Suatu Kaum Bila Kita tidak Ingin Mengubahnya
Tapi sukses yang sempurna berikut sedikit motivasi dari saya sukses yang sempurna, Perubahan yang saya maksud adalah Pedoman AL-Quraan Dan Tidaklah Berubah Nasib Suatu Kaum Bila Kita tidak Ingin Mengubahnya berbicara mengenai bisnis maka kita harus mengubahnya yaitu :
  1. Mengubah dari tidak bisnis menjadi memulai bisnis
  2. Dari Bisnis biasa-biasa menjadi bisnis Luar Biasa
  3. Bisnis Belum Sukses Menjadi lebih Sukses
  4. Bisnis belum Bernilai Berkah menjadi bisnis lebih berberkah
Dari Banyak Pengalaman yang saya saksikan didalam kehidupan sehari-hari ada orang yang sukses karena keturunan kejaraan Bisnis yang diwarisinya ada pula yang memulai dari istilah berbisnis Modal dari NOL oleh karena itu agar lebih punya harapan baik dalam bisnis, maka langkah sukses memulai bisnis harus menjadi acuan Awal dari bisnis.

Pemula, Profesional, Populer

Cukup dengan konsep sederhana dalam memulai bisnis yakni PPP = Pemula, Profesional, Populer, yang pertama adalah :

1. Pemula Usahakan memulai bisnis sebagai pebisnis pemula, kalau bukan yang pemula setidaknya ada yang kesekian kalinya, jadi ada kesannya dalam menjadi ikut ikutan dalam bisnis, Boleh boleh saja ikutan bisnis ketika ikutan bisnis itu masih tren, dan memiliki profit baik, Tetapi lebih baiknya adalah pemula
Sebagai Contoh ketika kita bisnis air Galon mulai muncul Maka orang pertama yang merasakan profit tinggi. tetapi berikutnya Air galon menjadi banyak dituru akhirnya profitnya tidak lagi menjadi tinggi, Pasar pengguna semakin menyempit karena sudah banyak orang buat bisnis air Galon isi ulang.

Namun Jika masih cinta dengan bisnisnya itu karena tingakat pengguna air galon menjadi utama, karena menjadi kebutuhan sehari hari, Maka boleh boleh saja bisnis air galon tetapi jadilah pebisnis pemula air galon diarea yang belum yang belum ada bisnis air galon yang memungkinkan masyarakat masih membutuhkanya.

Demikian Juga dengan Bisnis lain seperti dengan jualan vocer isi Ulang Pulsa, jadilah pebisnis yang pemula diarea yang memang belum ada dan masyarakat membutuhkan vocer isi ulang, Mau buka kios sayur maka jadilah pebisnis pemula diareanya. jadi Intinya Apapun bisnis yang akan dimulai usahakan menjadi pebisnis pemula.

2. Profesional Artinya jika sudah memulai bisnis maka profesionallah dalam bisnis yang anda kelola, Profesional bukan terkesan terkesan seperti orang kerja kantoran yang memakai dasi, tas, dan macam-macamnya, tetapi Profesional adalah fokus dan tekun dalam bidang bisnisnya, boleh-boleh saja berbisnis yang lain tetapi bisnis yang pertama jangan ditinggalkan . Sebagai contoh yang saya tuliskan diatas Haruslah dikerjakan dengan Fokus dan tekun, Buatlah rencana yang jelas, pelayan yang baik, promosi yang tepat.
Profesioanal juga mengandung makna memberi nilai lebih, Bahasa teman saya yang sudah sukses katanya Excellen, Memberi Pelayanan lebih bukan minta satu diberi dua itu Cerita Abu Nawas, contoh Jika seorang meminta diantarkan lewat pesan telepon maka akhiri pembicaraan anda dengan ucapan terimah Kasih, begitu pula dengan ketika tukang air galon belum ada, maka jangan dikatakan "Maaf saya tidak bisa mengantar"  tetapi katakanlah baik saya akan antarkan tetapi agak terlambat tidak apa-apa yach ? ^-^

3. Populer Artinya memulai bisnis apa saja maka jadikanlah bisnis anda populer, dikenal, dan diketahui banyak orang terutama orang yang benar membutuhkannya, untuk mempopulerkan bisa dilakukan dengan sederhana tidak harus mengeluarkan biaya banyak, bisa melalui tetangga, teman dekat, RT, RW, sampai arisan dapat juga dilakukan dengan mempromosikan usaha, Mempromosikan disini bukan mempromosikan usahanya tetapi semata mata bukan barangnya, Karena konsep Populer barang akan jauh lebih berbeda dengan populernya usaha bisnis. Ketika mempopulerlakan usaha dapat dimulai sebelum usaha, Jadi baru mau usaha sudah bisa mempopulerkan.

Cara Mengatur Waktu Antara Keluarga & Kerja Saat Mulai Wirausaha

Sebagai wirausaha, mungkin Anda tidak harus direpotkan dengan rutinitas di pagi hari dan menghadapi kemacetan saat pergi ke kantor. Namun konsekuensinya, Anda harus bekerja selama tujuh hari dalam seminggu, atau bahkan bekerja dua kali lipat saat hari libur.

Bukan hanya itu, Anda juga dituntut harus mampu membagi waktu antara bekerja di kantor dan waktu bermain bersama keluarga. Bagaimana mengaturnya?
Seperti yang dikutip She Knows, penulis Stephane Taylor Chirtensen memberi tahu tips bagaimana caranya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan keluarga saat harus bekerja di hari libur.

1. Membuat Jadwal Kerja
Tugas paling sulit menjadi wirausaha adalah membagi waktu bersama keluarga dan pekerjaan. Buatlah jadwal kapan Anda harus bekerja dan bermain bersama keluarga. Pastikan keluarga Anda mengetahui kapan Anda mulai berada di ‘kantor’ dan melakukan beberapa pekerjaan dalam beberapa waktu tertentu.

Mintalah pasangan Anda mengatur rumah dan menjaga anak-anak saat Anda bekerja, dan carilah sebuah tempat yang nyaman agar pekerjaan Anda berjalan dengan baik. Jika Anda tidak dapat berkonsentrasi melakukan beberapa tersebut hal di rumah, pergilah ke perpustakaan atau coffee shop.

2. Berhenti Menjadi Super Mom
Jika anda seorang Mompreneur, menjadi seorang istri dan ibu adalah hal yang tidak mudah. Ada banyak kewajiban yang harus dipenuhi, seperti belanja harian, memasak, mencuci, mengurus anak, sampai bersih-bersih rumah. Tapi, ingatlah bahwa Anda adalah juga seorang wirausaha yang memiliki tanggung jawab atas pekerjaan.

Agar Anda tidak kelimpungan, cobalah membagi tugas rumah dengan anggota keluarga lainnya. Buatlah daftar sederhana kapan harus belanja, mencuci pakaian, dan merapihkan rumah. Buatlah sebuah sistem yang terorganisir.

Dengan begitu, Anda tidak akan dipusingkan dengan tanggung jawab pekerjaan ‘kantor’ dan rumah. Selain itu, membagi tugas rumah juga dapat membuat anggota kelurga lainnya saling membantu dan merasa bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan.

3. Jadwal Bersama Keluarga
Menghabiskan waktu dalam seminggu untuk bekerja adalah pekerjaan yang menguras energi dan waktu, meski Anda cukup nyaman dan menyukai pekerjaan tersebut, tapi berusahalah untuk memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarga. Dalam satu waktu, ada kalanya Anda mengenyampingkan pekerjaan dan fokus untuk keluarga. Pergi berlibur dan bermain bersama anak-anak di akhir pekan, misalnya.

Biaya Kesuksesan


Seringkali, kita bisa belajar banyak dari orang yang kita bantu. Setidak-tidaknya itulah yang sering saya alami. Bukannya mengambil keuntungan dari mereka, tetapi rupanya beginilah cara alam mengajarkan sesuatu kepada kita yakni melalui pengalaman orang lain. Nah terkait dengan statement tersebut, baru-baru ini saya melakukan terapi dengan seorang enteprenuer yang bisnisnya ‘kembang kempis’. Ketika saya lacak masa lalunya, ternyata saya menemukan satu sumber utamanya yakni, “Takut dengan risiko menjadi sukses!”
Lho?! Secara logis, mungkin hal ini kedengarannya tidak masuk akal. Setidak-tidaknya itulah yang mungkin Anda pikirkan. Tetapi, pada kenyataannya ada banyak orang yang ‘gagal’ karena takut dengan risiko kesuksesan. Pada kasus si entepreneur yang saya terapi tersebut, kenyataannya menunjukkan bahwa ia takut menjadi seperti ayahnya, yang ketika sukses justru menjadi sumber malapetaka bagi keluarganya. Banyak keluarga jauhnya yang mulai berdatangan dan sangat mengganggu kehidupan pribadi keluarga mereka hingga orangtua mereka akhirnya cerai.


BIAYA-BIAYA KESUKSESAN

Nah bicara soal biaya kesuksesan yang seringkali menjadi momok bagi kebanyakan orang. Apa saja sih biaya kesuksesan yang seringkali membuat orang takut untuk berhasil? Tantu saja, kadang-kadang biaya kesuksesan yang membuat mereka cemas dan khawatir ini tidak selalu benar dan kedengarannya terkadang, tidak logis. Tetapi, bagi mereka yang laju karirnya terhambat, setidak-tidaknya inilah beberapa alasan yang diciptakan oleh bawah sadar mereka untuk me’rem’keberhasilan mereka. Apa saja biayanya?

Biaya pertama yang ditakutkan adalah biaya ‘disemutin’. Dalam hal ini, memang tak mengherankan jika orang-orang yang sukses, akhirnya akan banyak orang yang datang kepadanya. Keperluannya pun beragam. Seperti dikatakan oleh seorang pemenang lotere di Amerika, “Bahkan, orang-orang yang berdatangan kepada saya bukan hanya saja orang yang tidak dikenal tetapi saudara-saudara yang tadinya tidak pernah jumpa ataupun tidak pernah peduli, biasanya akan mulai lengket dan berdatangan.”

Biaya sukses kedua adalah ‘diliatin’. Disinilah biasanya orang-orang yang sukses dan berhasil biasanya akan kehilangan privacy-nya karena kemana-mana orang mengenalnya, menyalaminya bahkan mengajak berfoto. Saya pernah ngobrol dengan seorang politikus terkenal dan ia mengatakan, “Menjadi terkenal itu menyenangkan. Tetapi, pada saat yang bersamaan, saya juga kehilangan privacy saya.Kemana-mana pergi, semua mata memandang kepada saya”. Kisah ini seringkali terjadi pada para selebritis terkemuka ataupun public figure. Tak mengherankan jika beberapa selebritis di Amerika, seperti Madonna atau almarhum Michael Jackson, sampai terpaksa menyamar tatkala mau pergi keluar karena kemana-mana selalu dibuntuti para paparazi. Sebenarnya, bukan saja kehilangan privacy, tetapi mereka pun akan ‘diliatin’ setiap gerak-gerik, sikap dan tindakan mereka. Kalau tindakan orang yang ‘biasa-biasa’ saja, umumnya tidak akan dianggap, tetapi semua komentar dan perbuatan orang-orang yang terkenal, biasanya justru akan dapat sorotan yang lebih tajam.

Biaya sukses ketiga adalah ‘diomongin’. Tentu bukan hal yang aneh jika menjadi orang terkenal berarti risikonya adalah digossipkan atau dibicarakan. Bahkan semakin tinggi posisi kita, risiko untuk dibicarakan akan semakin tinggi. Dalam pekerjaan misalnya, yang biasanya menjadi target gossip para karyawan biasanya adalah kehidupan boss-boss mereka. Tentu saja, yang namanya digossipin, maka bisa beredar antara fakta yang bercampur dengan opini-opini yang menjadi ‘bumbu-bumbu’-nya. Terkadang, diomongin seperti ini bisa membuat karir hancur ataupun memberikan masalah baru dalam kehidupan pribadi, termasuk stres yang luar biasa. Seperti, pernah terjadi dalam sebuah acara tayangan soal gossip para selebritis di TV, dimana seorang artis yang baru saja cerai mengatakan dengan kesal, “Saya sudah kenyang dengan berbagai gossip soal saya. Jangan ditambahkan lagi!”

Biaya sukses keempat adalah ‘dijahatin’. Salah satu risiko lain menjadi sukses adalah menciptakan musuh-musuh yang tidak senang dengan kesuksesan dan keberhasilan Anda. Biasa jadi mereka adalah kompetitor-kompetitor bisnis Anda, yang lebih kurang beruntung. Ataupun, yang baru saja Anda kalahkan. Akibatnya, mereka berusaha melakukan apapun, supaya Anda bisa jatuh dan gagal. Bahkan, bukan hanya ini saja, ‘dijahatin’ bisa berakibat hingga nyawa Anda direnggut, dengan berbagai upaya oleh orang-orang yang benci, iri ataupun tak senang melihat sukses Anda.

MENGANTISIPASI BIAYA SUKSES ANDA

Menjadi sukses tentunya menjadi impian setiap orang. Tetapi, satu hal yang perlu disadari adalah kesuksesan tersebut datang, bukannya tanpa biaya ataupun ongkos yang harus dibayar. Tidaklah mengherankan jika ini berakibat, bukannya Anda menggerakkan diri Anda mencapai sukses, justru ‘tanpa sadar’ Anda berlayar menjauhinya. Nah, bagaimana cara terbaik menyikapinya?

Langkah pertama tentunya, sudah siap dan paham akan adanya risiko kesuksesan ataupun harga yang harus dibayar. Dengan cara ini, maka tatkala kesuksesan menghampiri kita dengan berbagai keuntungan dan ongkos yang mesti dibayar, maka kita telah siap. Banyak orang yang ingin sekali sukses dan tatkala mencapai suksesnya, justru men-sabotase kesuksesan mereka karena merasa tidak sanggup membayar ongkos kesuksesan ini.

Langkah kedua adalah mengubah biaya-biaya di atas justru menjadi nilai tambah dan manfaat bagi Anda. Misalkan saja, menjadi sukses adalah diperhatikan, dicontoh dan dilihat perilaku kita. Maka, dengan demikian, kita pun bisa menyebarkan pengaruh yang baik lewat tindakan dan kesuksesan kita. Sebagai contoh, pemain sepakbola terkenal, Kaka, justru menggunakan popularitasnya untuk mengajarkan soal kecintaan kepada keluarga. Pengaruhnya menjadi begitu besar karena selain dia adalah pemain bola terkenal, orang pun mendengarkan apa yang ia katakan. Begitu pula, orang-orang yang ‘menyemut’ kepada Anda, sebenarnya bisa Anda pengaruhi secara positif.

Langkah ketiga, tentunya menyadari bahwa tidak semua kesuksesan pasti harus dibayar dengan biaya yang telah disebutkan. Saya mengenal banyak orang yang sukses, namun keluarganya justru semakin mendukung dan memberinya motivasi. Bahkan, sanak saudara dan familinya justru datang memberinya dukungan moril dan meteriil yang semakin kuat untuk mempertahankan kesuksesannya. Dengan demikian, berarti sangat penting bagi kita untuk mengetes dan melawan ‘self talk’ dalam diri kita yang negatif mengenai sukses. Setiap kali kita melihat diri kita mulai mengatakan hal-hal buruk tentang kesuksesan kita, mulailah kita bantah sendiri omongan negatif di pikiran kita tersebut. Janganlah sampai sebelum kita meraih sukses, kita sendiri sudah mengkorupsi kesuksesan kita. Ataupun, ketika kita sampai di puncak kesuksesan, justru pikiran kitalah yang mensabotase keberhasilan kita sendiri. Memang ada ongkos menjadi sukses, tetapi pikirkanlah hal-hal positif yang akan Anda raih dari kesuksesan itu. Rasanya, akan jauh lebih menyenangkan daripada ongkos yang harus dibayar. Dengan demikian, kita bahkan lebih siap lagi untuk meraih sukses kita!

by Anthony Dio Martin
Jika Anda tersentuh dengan renungan di atas, tolong “share” renungan ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.
( Sumber : topmotivasi.com )

3 Kekeliruan Pebisnis Pemula

Banyaknya kisah sukses di balik sepak terjang wirausahawan tak pelak membuat orang tertarik berkecimpung di dalamnya. Akan tetapi, pada kenyataannya memulai usaha memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak faktor yang menuntut pelakunya pantang menyerah dalam memasarkan barang dagangan agar tidak tenggelam di tengah persaingan.

Selain perkara modal, kejelian melihat peluang pun menjadi faktor penting dalam memulai usaha. “Penting diingat bahwa di samping menggapai kesuksesan, bisnis juga bertujuan membantu masyarakat dengan memberikan solusi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhannya,” ujar Laksita Utama Suhud, konsultan bisnis di Business Wizards Consulting.

Tak dapat dipungkiri, seorang pemula memang harus memperbanyak referensi agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat memperlambat atau bahkan mematikan laju pertumbuhan bisnis. Nah, menurut Laksita, terdapat tiga jebakan wirausaha yang seringkali ditemui para pebisnis. Yuk, simak bersama uraian dari business and marketing consultant  ini.

Menghindari pesaing
Memilih produk untuk bisnis membutuhkan begitu banyak perhitungan. Sebelum Anda memutuskan jenis barang atau jasa yang akan ditekuni, ketahui terlebih dahulu atmosfer bisnis dari masing-masing produk.

“Kecenderungan pemula dalam memilih bidang usaha biasanya mencari lahan yang tidak ada kompetitor. Mereka mencari aman dan terjebak di penjualan barang atau jasa yang tidak dibutuhkan pasar dalam jumlah besar,” ujar penulis buku Start Up Business Wizard  ini. Laksita menambahkan, dengan memilih produk yang tidak dibutuhkan pasar dalam jumlah banyak, berarti waktu yang diperlukan untuk mengembangkan usaha semakin panjang.

Memilih produk memang cukup rumit. Di satu sisi, berbisnis dalam bidang yang langka membuat hati tenang karena minimnya pesaing. Namun di sisi lain, pebisnis membutuhkan kesabaran karena produk yang dijual bukan barang primer masyarakat. Sementara ketika memilih produk yang dibutuhkan pasar dalam jumlah yang banyak, “Produk yang memiliki peluang bagus untuk dijual pasti memang ramai akan persaingan, namun permintaan masyarakat pun sudah jelas ada,” tambahnya.

Contoh, Anda ingin membuat usaha di wilayah dekat kampus yang ramai akan mahasiswa. Toko alat tulis serta aneka jenis makanan tentu sudah marak, namun target pemasaran sudah jelas karena Anda menjual barang yang selalu mereka butuhkan. Berbeda jika Anda memutuskan membuka pet shop. Meskipun hanya satu-satunya di wilayah itu, namun gairah konsumsi terhadap produk tersebut terbatas pada golongan tertentu serta intensitasnya tidak terlalu tinggi.

Mudah merasa puas
Ketika seseorang sudah memilih bidang yang akan ditekuni, selanjutnya ia mencari cara agar produk yang ia jual mampu mencuri hati konsumen. “Ingat, pasar selalu mencari yang terbaik. Maka pebisnis harus memiliki keunggulan bersaing,” kata Laksita.

Keunggulan kompetitif ini, biasanya luput dari pebisnis yang hanya memusatkan perhatian kepada usahanya, tanpa ikut memperhatikan geliat bisnis lain yang ada di sekitarnya. Maka, kesalahan kedua pebisnis adalah mudah merasa puas dengan pencapaiannya sehingga tidak memiliki keunggulan kompetitif yang membuat pelanggan kembali mengonsumsi barang yang ditawarkan. Pasalnya seperti prinsip ekonomi, masyarakat akan memilih mengeluarkan uang sekecil-kecilnya untuk manfaat yang sebesar-besarnya.

Maka untuk mendapatkan konsumen tetap, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam berbisnis. Unsur tersebut meliputi product, price, place, promotion, dan people, yang lebih baik dibandingkan tempat lain. “Kita harus memiliki produk yang lebih baik, dilihat dari penyajian, bahan baku, ataupun keunikannya. Akan lebih baik jika kita mengembangkan apa yang sudah banyak di pasaran,” ujar Laksita.

Laksita juga menjabarkan bahwa masalah harga (price) pun harus kompetitif. Dengan produk yang lebih unggul, kita harus mencermati sehingga harga yang ditetapkan sesuai dengan produk yang kita tawarkan.

Sementara dari segi tempat (place), yang perlu diperhatikan bukan hanya memilih tempat strategis yang dilewati banyak calon pembeli, tapi juga bagaimana wirausahawan memperhatikan konsep ruang bisnis yang unik dan membuat nyaman konsumen.

“Bagaimana melakukan promosi yang baik? Kuncinya adalah membuat calon pembeli menjadi pembeli, dan dia yang sudah membeli menjadi langganan bahkan memberi tahu teman-temannya untuk datang,” ujar Laksita. Ingat, pelanggan yang puas, dapat menjadi aset promosi terbaik untuk usaha Anda.

Terakhir adalah better people. Inti dari poin ini adalah bagaimana memperbaiki jasa pelayanan yang dapat membuat konsumen puas dan nyaman. “Karena apabila keempat unsur tadi sudah bagus tapi pelayanannya tidak memuaskan, bisa-bisa pembeli tidak ingin kembali lagi,” tukas Laksita. Untuk hal-hal tersebut, sudah sepatutnya pebisnis tidak merasa cepat puas agar terus ada keinginan untuk mengembangkan dan membuka bisnisnya lebih baik.

Tidak gigih
Jika hal-hal yang penting dilakukan dalam bisnis sudah dilaksanakan namun usaha Anda tak kunjung menunjukkan pertumbuhan, Laksita mengatakan, bisa jadi kesalahannya ada pada kegigihan Anda. “Jebakan yang ketiga adalah jika kita merasa semua yang kita lakukan cukup dan tidak perlu massive action,” pungkasnya.

Ia mengatakan, banyak pebisnis yang sekadar ingin memiliki usaha namun tidak memiliki niat untuk mengembangkannya. “Indikator sukses itu high sales. Jika usaha tak kunjung berkembang, penjualan atau permintaan dari konsumen tidak kunjung tinggi, padahal Anda sudah menawarkan produk, harga, tempat, dan faktor lain yang bagus, berarti Anda kurang ngotot dalam usaha,” tambahnya. Pasalnya, ia menambahkan, pebisnis tidak bisa setengah-setengah. Jiwa bisnis dan keinginan untuk sukses, harus ditanamkan penuh dalam diri sebelum memulai usaha.

Membangun Usaha sama dengan Membangun Manusia

Ibarat manusia, sebuah usaha juga tumbuh mengikuti sebuah siklus. Dari tiada, menjadi ada, tumbuh berkembang, menjadi besar, hingga langgeng atau bahkan mati, semua mengalami proses layaknya kehidupan manusia.

Perusahaan juga butuh dirawat, diberi makan dan asupan gizi, untuk bisa terus berkembang. Selain itu, sebuah usaha, juga pastinya mengalami ujian dan cobaan, seperti juga manusia yang tak lepas dari halangan dan tantangan. Karena itu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, untuk merawat dan menumbuhkembangkan usaha, agar bisa menjadi ”dewasa” dan mampu mandiri...


Kembangkan Imajinasi
Otak manusia akan lebih berkembang jika sering digunakan. Albert Einstein menyebut, ”Imajinasi lebih penting dari pengetahuan.” Karena itu, sebagai sebuah perusahaan, biasakan untuk mencari ide-ide baru yang bisa dimaksimalkan untuk perkembangan perusahaan. Lakukan brainstorm ide dengan seluruh komponen di perusahaan, dari level apa pun.

Selalu penuhi diri dengan pertanyaan
Sejarah manusia berkembang karena selalu muncul pertanyaan. Misalnya, pesawat tercipta karena pertanyaan mengapa manusia tidak bisa terbang seperti burung. Begitu juga dengan penemuan lain di dunia. Sebagai sebuah perusahaan, kita bisa terus membiasakan diri untuk bertanya: ”Apa yang harus kita lakukan untuk membuat usaha jadi lebih baik dan lebih baik lagi?”

Memaksimalkan intuisi
Intuisi kadang disebut hanya sebagai ”hasil tebakan” yang jitu. Padahal, intuisi bisa dilatih. Layaknya seorang pelatih sepakbola yang mampu menemukan bakat tersembunyi dari seorang calon maestro bola, ia bukan sekadar asal tebak. Begitu juga dalam bisnis. Intuisi bisa makin terlatih karena referensi pengalaman yang dikombinasikan dengan aneka pengetahuan. Dengan intuisi yang makin tajam, kita bisa memilih dan memilah, bisnis apa saja yang akan jadi booming sehingga kita bisa memaksimalkan keuntungan. Salah satu cara untuk mengasah intuisi adalah dengan membiasakan diri berpikir kreatif. Menurut Yoris Sebastian, yang dikenal sebagai ikon kreatif Indonesia, untuk menjadi kreatif, kita harus bisa berpikir out of the box, namun selalu bertindak inside the box.

Menguatkan pikiran-pikiran positif
Inilah rahasia banyak orang sukses di dunia. Dengan pola pikir yang positif, ada banyak halangan dan rintangan yang bisa diatasi. Begitu juga dengan sebuah perusahaan. Di tengah badai krisis atau iklim persaingan yang ketat, pikiran positif bisa menjadi solusi nyata. Coba kita tengok persaingan di industri telekomunikasi. Jika masing-masing perusahaan tak punya landasan pikiran positif yang kuat, barang kali persaingan yang terjadi hanya akan didominasi pemimpin pasar. Tapi, ternyata, masing-masing mampu berinovasi dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang membuat setiap operator memiliki pelanggan setia.

10 Langkah Berani Sukses


“Manusia sukses adalah manusia yang berani menarik gambar sukses yang akan terjadi nanti ke dalam pikirannya saat ini dan sekaligus berani mewujudkannya!" 

Sebuah sukses harus diraih melalui perjuangan dan langkah-langkah yang tepat. Jika langkahnya salah, kita tidak akan sampai kepada tujuan masing-masing.

Langkah 1
Pikirkan apa yang BERANI Anda IMPIKAN
Banyak orang yang ingin sukses tapi takut bermimpi, takut mempunyai cita-cita, takut menetapkan target, bahkan takut menetapkan tujuan. Apapun peranan atau posisi Anda, beranilah bermimpi meraih meraih puncak prestasi kesuksesan. Anda adalah apa yang Anda pikirkan!


Langkah 2
Inginkan apa yang BERANI Anda PIKIRKAN
Bila Anda berani berpikir bahwa Anda mampu meraih puncak prestasi dan kesuksesan, Anda harus benar-benar menginginkannya. Jika tidak demikian, Anda tidak akan meraih energi yang besar untuk meraih mimpi.

Langkah 3
Putuskan apa yang BERANI Anda INGINKAN
Setelah Anda sungguh-sungguh mengginginkan apa yang berani Anda pikirkan, buatlah keputusan yang pasti untuk meraihnya. Inilah titik tolak gerak Anda menuju kepada tujuan yang sudah Anda pikirkan.

Langkah 4
Rencanakan apa yang BERANI Anda PUTUSKAN
Jangan bertindak tanpa perencanaan karena itu membuat Anda tidak fokus. Bertindaklah sesuai rencana bisnis Anda. Buatlah rencana sukses untuk jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang, dan mulailah segera!

Langkah 5
Lakukan apa yang BERANI Anda RENCANAKAN
Orang sukses adalah orang yang berani menjalankan rencana bisnisnya secara konsekuen dan pantang menyerah. Tidak ada bisnis yang selalu di atas, tanpa tantangan, dan hambatan. Berbekal perencanaan, orang dapat terus melangkah dengan fokus.

Langkah 6
Yakini apa yang BERANI Anda LAKUKAN
Orang yang memiliki keyakinan kuat terhadap apa yang dilakukannya, pasti lebih besar kemungkinannya untuk berhasil daripada orang yang tidak memiliki keyakinan. Jika Anda meyakini sepenuh hati bahwa menjalankan pekerjaan yang Anda tekuni saat ini akan mengantarkan Anda kepada keberhasilan, maka Anda pasti akan kesana.

Langkah 7
Perjuangkan apa yang BERANI Anda YAKINI
Keyakinan saja tidak cukup! Anda harus berjuang sekuat tenaga untuk mencapai tujuan tanpa takut gagal , sampai titik darah penghabisan. Gunakan konsep berpikir “serba mungkin” untuk menuju titik target yang telah ditetapkan.

Langkah 8
Sukseskan apa yang BERANI Anda PERJUANGKAN
Jangan melangkah setengah-setengah. Jika Anda meyakini dan berani berjuang, Anda harus mampu menyukseskan langkah-langkah tersebut. Berusahalah untuk selalu selalu sukses dalam langkah dan tindakan Anda, sekecil apapun itu.

Langkah 9
Nikmati apa yang TELAH Anda SUKSESKAN
Setelah behasil melalui target-target dan tujuan Anda, nikmatilah hasilnya. Kalau di awal perjuangan Anda berani bermimipi punya rumah mewah, mobil mahal, pesiar keliling dunia, lakukan seperti itu seperti apa yang Anda impi-impikan. Anda pantas dan harus menikmati perjuangan Anda.

Langkah 10
Sadari apa yang SEDANG Anda NIKMATI!
Orang sukses sejati memehami betul bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Sukses bisa bersifat sementara dan kadang orang harus berjuang dan berjuang lagi. Sukses sejati harus didukung oleh kepribadian dan sikap mental yang positif. Sukses sejati juga harus ditopang kehidupan spiritual (agama) yang sangat kokoh.

Praktikkan konsep “10 Berani Sukses” dengan optimis & konsisten. Niscaya sukses besar dapat tercipta. Selamat berkarya! Salam sukses Luar Biasa!!
 

Bagaimana Menimbang Risiko dalam Memulai Bisnis?

Pengusaha kawakan Bob Sadino pernah memberikan kiat sederhana bagi seorang pemula yang ingin memulai bisnis. Ternyata kuncinya sangat simple, namun pelaksanaanya tak mudah.
Menurut Bob banyak orang akhirnya tak memulai-mulai usaha walaupun sudah memiliki modal uang. Menurutnya setidaknya ada tiga hal penghalang utama seseorang memulai usaha, yaitu terlalu banyak rencana, menunggu moment yang pas, dan takut menghadapi risiko bisnis.

Terkait dengan risiko, menurutnya bisnis hanya bisa dijalankan bila ada keberanian menerima risiko. Intinya yang paling penting, hilangkan rasa takut, jangan takut. Seseorang tidak mungkin memulai bisnis bila dia tidak memiliki kemauan yang kuat, tekad, berani mengambil peluang, tahan banting, dan tidak lupa untuk bersyukur dan ikhlas.

Terkait hal tadi, berikut ini ulasan singkat mengenai menakar risiko bagi pemula untuk memulai bisnis. Kali ini motivator marketing ternama Tung Desem Waringin mencoba memberikan poin-poin penting bagi anda yang ingin memulai bisnis.

Bagaimana menimbang risiko dalam memulai bisnis?

Dalam memulai suatu Bisnis, yang paling menghambat seseorang bukan modal ataupun ilmu tetapi adalah rasa takut menghadapi risiko. Apabila kita mau memulai bisnis harus belajar yang namanya menimbang risiko, dimana kita dapat tahu dan menilai berapa besar resiko yang akan kita hadapi ketika memulai bisnis tersebut.

Sering kali seseorang ingin memulai bisnis, yang menghambat mereka bukan karena kurang ilmunya, pengetahuan, atau bahkan kurang modal, melainkan rasa takut. Rasa takut yang menghambat mereka untuk memulai bisnis, kalau kita mau mulai belajar bisnis alangkah baiknya kita mengenal satu yang namanya 'risiko'.

Risiko dengan beresiko adalah berbeda, Perbedaan risiko dan berisiko adalah risiko ada 2 unsur, yaitu: pertama besar kecil kemungkinan terjadinya, yang kedua adalah besar kecil akibatnya, bisa itu positif atau negatif.

Sedangkan berisiko apabila kita sudah menimbang risikonya, yaitu besar kecil kemungkinan terjadinya besar kecil akibat negative dan positifnya. Ternyata risikonya tidak bisa kita terima, berarti bisnis tersebut beresiko.

Mari kita tes dengan angka, misalnya Anda mulai bisnis dengan kemungkinan berhasil 1:9. Maksudnya adalah Anda bisnis 10 kali berhasilnya cuma sekali, yang kesepuluh bangkrut. Kira-kira Anda mau atau tidak? Tentu saja Anda berbicara tidak mau, Kenapa tidak mau? Karena Anda merasa kemungkinan gagalnya jauh lebih besar dan Anda tidak mau terjadi hal seperti itu. Anda lupa menimbang apa yang perlu Anda timbang? Yaitu besar kecilnya akibatnya kalau terjadi.

Misalnya begini, kalau bisnis Anda gagal, Anda cuma bayar satu, tetapi kalau berhasil Anda dapat 50 kali. Mari sekarang kita hitung lagi, saya ulangi sekali lagi. Kalau Anda tidak berhasil efeknya paling buruk Anda bayarnya cuma satu.Tetapi sekali berhasil Anda dapat 50 risikonya, bisa Anda terima.

Mari kita hitung usaha Anda, 10 kali berhasilnya cuma 1. Berarti Anda gagalnya 9 kali dan Anda bayar satu, satu saja. Tetapi kalau Anda berhasil dapatnya 50 kira-kira mau tidak? Jawabannya sudah pasti Mau, berapa kali. Anda pasti mau sebanyak-banyaknya bisnis dengan kemungkinan berhasil 10 persen. Karena kalau sekali berhasil Anda dapat 50 kali lipat di banding kalau Anda gagal sekali. Sekarang ketika mulai bisnis kita akan selalu menimbang akan hal ini.

Kemungkinan berhasilnya berapa persen dan kemudian yang kedua adalah akibatnya apa? Kalau saya berhasil saya dapat apa? Tetapi kalau saya tidak berhasil saya bayar berapa. Berarti tergantung juga satu unsur lagi dari kondisi keuangan Anda.

Kalau kondisi keuangan Anda hari ini misalnya 20, Anda mainnya berapa? Misalnya Anda mainnya dua,dua,dua. Atau Anda mainnya satu,satu. Atau mainnya sepuluh, sepuluh dan Anda cuma main dua kali saja. Kalau kemungkinan berhasilnya 1:9 atau 10 persen, Anda cuma punya uang 20 Anda harus main dan mainnya satuan saja. Misalnya Rp 20.000.000 Anda mainnya Rp 1.000.000, Rp.1.000.000. Tetapi kalau Rp 100.000.000 Anda main Rp10.000.000 ,Rp10.000.000 .

Karena rasio keberhasilannya 1:9 main 10 kali 9 kali gagal dan 1 kali berhasil. Mungkin tidak ternyata luput Anda main Rp20.000.000 dan ikut Rp 1.000.000.Kalau sampai kalah 15 kali pun tidak masalah. Begitu ke 16 kali menang dan dapat Rp50.000.000 baru seru. Dengan demikian ketika memulai bisnis Anda mulai tanya, resikonya apa.

Resiko yang paling buruk, misalnya resiko paling buruk saya kehilangan sejumlah uang sekian. Saya sudah rela, kemudian kemungkinan berhasilnya 50:50. Dan kalau saya berhasil dapatnya 'Lima kali lipat'.Yang paling penting saya bisa main 3 kali sampai 4 kali. Sekali menang saya dapat 5 kali lipat.

Dengan memanage risiko seperti ini kita gali pertanyaan lagi. Misalnya, ketika mau mulai bisnis, akibatnya kalau saya bisnis ini saya kehilangan Rp100.000.000 , dan Rp100.000.000 masih bisa saya terima. Tetapi lebih baik Anda tanya lagi supaya kalau Rp 1.000.000 kemungkinan risikonya jauh lebih kecil. Ini bisa tidak pakai istilah bagi hasil. Tidak harus keluar modal terlebih dahulu, modalnya bisa dari orang lain terlebih dahulu atau dari supplier Anda.

Sehingga Anda tidak pakai modal dan kemungkinan Anda ruginya jauh lebih nol lagi karena sudah tanpa modal sama sekali. Kemudian Anda bisa 'Konsinyasi' terlebih dahulu, akibatnya kalau Anda tidak laku Anda bisa kembalikan saja.

Pertanyaan kedua supaya kemungkinan berhasilnya jauh lebih besar setelah Anda mulai menimbang risiko Anda jangan lupa tanya kedua hal ini. Karena supaya akibatnya jauh lebih kecil, bisa tidak konsinyasi dulu atau bisa tidak ada garansinya.Supaya kemungkinan untung jauh lebih besar, saya harus belajar dengan siapa. Ketika Anda menimbang seperti ini, hidup Anda akan jauh lebih berani dalam mengambil risiko. Karena resiko selalu ada dan bisa terjadi dimana-mana.

Misalnya, Bisa jadi rumah Anda di tabrak pesawat terbang dan Anda mati, mungkin tidak? Itu mungkin sekali dan pertanyaannya itu risiko dan ini kemungkinannya kecil.

Atau bisa juga saat ini jika Anda nonton ramai-ramai bersama saudara Anda mungkin tidak kemungkinannya dapat terjadi, atau risiko ini terjadi tetapi akibatnya kecil. Misalnya orang yang seruangan Anda kentut, pasti kan ada efeknya. Ya efeknya itu bau, kemungkinan terjadinya besar dan itu bisa kita abaikan. Sesuatu hal yang kita timbang ini kita tidak mampu menerimanya berarti resiko.

Anda mulai usaha dengan modal Rp 10 Miliar, duit Anda cuma Rp 2 Miliar. Yang Rp 8 Miliar Anda utang dengan cara Anda gadaikan rumah dan sebagainya, bahkan Anda hutang kepada mafia dan mafianya kejam sekali. “Awas ya saya tahu anak mu sekolah dimana kalau ada apa-apa nanti saya incar anakmu”. Kemudian Anda kerja sama dengan orang yang baru Anda kenal, dan orang tadi baru 2 bulan keluar dari penjara.

Bagi Anda bisnisnya berisiko tidak, tetapi dengan kondisi yang sama dan dengan kepemilikan hartanya lebih banyak. Misalnya Bill Gates modalnya Rp 10 Miliar kemungkinan berhasilnya hampir nol karena partnernya habis keluar dari penjara dan dia bergelut di dunia yang baru. Bagi Bill Gates itu berisiko atau tidak berisiko. Saya simpulkan kalau Anda mau bisnis atau investasi pertimbangkan risiko atau berisiko.

Kalau risikonya ada dan Anda terima kemungkinan berhasil dan bisa Anda terima. Kalau Anda kena resiko lebih kecil maka akibatnya kecil. Dan juga siapa yang bisa bantu saya saya harus joint sama siapa dan sudah Anda timbang semua ternyata masih bisa terima risiko dengan misi kekayaan Anda.

Apalagi kemungkinan kalau menang dapatnya banyak.'Why not'. Makanya saya Tung Desem Waringin saya sering buka dan tutup perusahaan karena sudah menimbang risiko, kalau tidak jadi tutup dan kalau jadi meledak lebih besar.

Semoga bermanfaat saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam Dahsyat.
sumber:detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar