4 Kiat Untuk Tetap Termotivasi
Menjadi sukses adalah impian semua orang. Tentunya untuk itu diperlukan motivasi yang kuat untuk mengatasi tantangan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Motivasi ini harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri. Anda bisa saja membaca ratusan buku atau pergi ke puluhan seminar untuk memperoleh suntikan motivasi, namun hal yang sering terjadi adalah kenaikan emosi sesaat untuk berubah. Barangkali ini bertahan satu atau dua minggu dan setelah itu Anda merasa semuanya kembali menjadi biasa-biasa saja seperti kondisi yang lama. Pernahkah merasa begitu?“Motivasi adalah pohon yang Anda siram dengan kedisiplinan diri”
Bagaimana caranya supaya Anda tetap termotivasi untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan? Intinya motivasi adalah seni berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini melibatkan perasaan yang Anda rasakan melalui emosi yang muncul.
Komunikasi juga merupakan inti dari percakapan coaching dimana seorang coach perlu mampu mendengarkan, bertanya, dan menggali informasi dari kliennya dengan tujuan agar ide-ide baru muncul yang berguna bagi kemajuan si klien tersebut,
Lantas apa bedanya antara perasaan dan emosi?
Contohnya begini, jika Anda merasa bersalah maka emosi yang muncul bisa ketakutan dihakimi, ingin melarikan diri, dsb. Jika Anda merasa bahagia, emosinya bisa berupa keceriaan, kegembiraan, keinginan berbagi, dsb. Emosi timbul sebagai akibat dari perasaan yang terjadi didalam diri.
Jadi sebetulnya mudah untuk hidup termotivasi. Kuncinya adalah rasakan hal-hal yang membahagiakan dan bayangkan kesuksesan yang akan Anda raih. Saya jamin Anda akan termotivasi untuk bekerja.
Selain itu ada beberapa tips yang ingin saya berikan agar Anda bisa termotivasi kapanpun dan dimanapun:
1. Selalu konsisten
Kemudahan timbul dari kebiasaan. Motivasi pun sama. Ia memerlukan kedisiplinan sehingga Anda terbiasa hidup dengan motivasi. Ada ungkapan bagus yang mengatakan, “Sesuatu yang Anda ulangi tiap hari selama 21 hari akan menjadi kebiasaan”. Saya anjurkan Anda untuk mempraktekkannya. Mulai dengan hal yang sederhana seperti tersenyum dihadapan cermin, mengatakan “Yes” sebelum bekerja, dan banyak lagi.
2. Bertanggung jawab
Anda perlu seseorang yang bersedia mengingatkan Anda untuk tetap berada di tujuan. Ia bertugas memberikan dukungan dan menjadi mitra bertukar pikiran bagi ide dan gagasan yang Anda punya. Dari sini Anda akan merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik baginya. Proses mencapai tujuan menjadi lebih mudah dengan hadirnya seseorang yang menjadi cermin diri Anda.
3. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bervisi sama
Kalau Anda mau menurunkan berat badan, pastikan Anda bersama teman-teman yang mempunyai tujuan sama. Kalau Anda ingin membangun bisnis, bertemanlah dengan orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia bisnis atau mereka yang mau memulai bisnis. Anda bisa memperoleh energi dan motivasi dari mereka. Akan sangat mudah untuk termotivasi ketika Anda memperoleh support. Apa yang Anda rasakan sebagai rintangan ketika bekerja sendiri bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan teman-teman yang bervisi sama.
4. Fokus pada proses, bukan tujuan
Ini yang sangat penting. Seringkali Anda turun mental ketika dihadapkan pada kesulitan mencapai tujuan. Fokuslah pada proses. Setiap proses memerlukan waktu. Entah cepat, entah lambat. Tujuan Anda sudah jelas, namun perjalanan menuju kesana bisa berliku dan naik turun. Dengan fokus pada proses Anda terhindar dari beban mental karena sekarang Anda memegang kendali atas proses itu sendiri, bukan dikendalikan oleh target untuk mencapai tujuan.
Sekarang Anda lebih tahu bahwa motivasi merupakan kunci untuk meraih sukses. Yang Anda perlukan sekarang adalah kemauan kuat untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Seperti apa kata pepatah “Ada kemauan ada jalan”. Selamat mengerjakan dan jangan lupa hargai diri Anda disetiap momen keberhasilan sekecil apapun itu.
Ikuti coaching tentang pengembangan diri di Twitter: @dailydosescoach
Top Ittipat, Pengusaha Top Dunia di Usia 26 th dari Thailand
Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda. Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan. Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah alami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini. Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah). Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli.
Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak begitu saja menyetujuinya.
Di titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan sekolah dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis. Hutang yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras. Setelah akhirnya dapatkan pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya. Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik. Lalu akhirnya Top membuka kedai di mal dan belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk.
Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mal juga membatalkan kontrak kedainya.
Dititik ini Top hampir putus asa. Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan cemilan yang kekasihnya berikan. Inspirasi memang bisa datang dari mana saja, sekalipun akhir kisah cintanya tak memberikan kenangan yang manis sebab kekasihnya pun akhirnya meninggalkan Top dikarenakan Top lebih konsentrasi mengurus bisnis dan usahanya.
Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht. Belum lagi Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya.
Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven. Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.
Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya penghabisannya kali ini tidak sia-sia. Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi. Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.
Perjuangan Top, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka dalam membangun sebuah bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan. Sekarang ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan Tao Kae Noi produk cemilan rumput laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga termasuk Indonesia. Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai a young billionaire from Thailand.
Top ittipat membayar kesuksesannya dengan berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban cinta terhadap his girlfriend. Seperti kata ibu si Top, sesuatu itu akan datang kepadamu namun sesuatu yang lain akan menjauh darimu. Kesuksesan bisnis tidak semudah membalik telapak tangan. Sabar, syukur, terus berjuang pantang menyerah, dan berdoa adalah Top secret (rahasia si Top).
Berikut sinopsis ringkas nya:
Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online.
Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang.
Saat usia 18, Keluarganya bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah)
Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.
Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar rupiah) per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.
Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.
“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.” Begitulah kutipan kalimat inspiratif dari Top Ittipat dalam sebuah wawancara dengan media.
Great job Top!!
Untuk kisah selengkapnya, nonton Film “Top Secret-The Billionaire” Based on true story Top Ittipad. Dalam film ini dia muncul kok sebagai cameo (pemeran figuran) doang, diakhir film pas di bank doi berpapasan dan memberikan senyuman pada ‘Top Ittipat’. Katanya pas adegan ini penonton thailand ramai bertepuk tangan. I wonder suatu hari ada pengusaha sukses Indonesia yang dibuat filmnya dan mendapat sambutan hangat juga tuk menginspirasi bangsanya. And I wonder that the one is me. Ya kalo bukan me adalah yg lain, hehe
Sumber : sinarmotivasi.com
4 Film Motivasi 'Based on True story' yg Wajib Ditonton
Seringkali kita dihadapkan pada rasa tidak percaya diri yang
membuat kita melupakan potensi diri kita sendiri. Untuk situasi ini,
ternyata ada solusi sederhana.
"Memotivasi diri sendiri sebenarnya tidak begitu sulit," begitu kata
motivator Anthony D. Carter. Malah, katanya, ada cara-cara sederhana
untuk melakukannya diantaranya adalah Membaca, Mendengar dan Melihat/Menonton Success Stories. Kisah-kisah sukses bisa memberikan dorongan besar pada kita untuk
melangkah maju. Kisah-kisah sukses yang heroik mengisahkan tokoh-tokoh
yang membalikkan ketidakmungkinan menjadi kenyataan memiliki daya
inspirasi yang kuat. Apalagi jika latar belakangan si tokoh hampir mirip
dengan keadaan kita saat ini.
Beberapa kisah-kisah sukses tersebut
sudah ada yang dikemas dalam bentuk film sebagai media hiburan yang
menginspirasi, dan diantara film-film tersebut yang menurut saya sangat
menginspirasi dan menjadi favorit karena layak ditonton berulang-ulang
adalah
1. THE BLIND SIDE
Sinopsis :
Menonton film The Blind Side yang dibintangi Sandra Bullock, seperti menonton film drama Hollywood yang penuh liku-liku dan diakhiri sebuah akhir. Namun kisah ini bukan karangan Hollywood, melainkan sebuah kisah nyata yang terjadi baru-baru ini.
Menonton film The Blind Side yang dibintangi Sandra Bullock, seperti menonton film drama Hollywood yang penuh liku-liku dan diakhiri sebuah akhir. Namun kisah ini bukan karangan Hollywood, melainkan sebuah kisah nyata yang terjadi baru-baru ini.
Kisah ini dimulai dengan Michael Oher, seorang remaja keturunan Afrika
Amerika, yang diambil dari pengasuhan ibunya waktu kecil karena ibunya
seorang pecandu narkoba. Tidak berprestasi di sekolah, Michael
berprestasi di bidang olah raga, dan memiliki nilai yang tinggi dalam
offensive. Singkat cerita, seseorang yang sementara menampungnya,
mendaftarkan Michael pada sebuah sekolah swasta. Pada saat itulah nasib
mempertemukannya dengan keluarga Anne-Leanne Tuohy, seorang perempuan
berkulit putih, yang juga menyekolahkan anak-anaknya di sana.
Keluarga Leanne Tuohy menerima Michael sebagai anggota keluarga mereka. Setelah pindah ke rumah Leanne, prestasi Michael mulai seimbang di bidang akademis maupun di bidang olah raga karena bantuan seorang tutor yang disediakan Leanne. Menjelang tamat SMA, tawaran beasiswanya dari berbagai universitas mulai berdatangan karena kehandalannya sebagai posisi offensive tackle dalam tim football sekolahnya.
Sandra Bullock yang memerankan Leanne Tuohy yang murah hati, tidak mengetahui kisah Michael Oher sebelum menerima tawaran main dalam film The Blind Side. Baru kemudian dia membaca bukunya yang terbit tahun 2006 dan cuplikannya dimuat dalam surat kabar The New York Times.
Kepada the Today Show di NBC, Sandra mengatakan ia tadinya pesimis dapat mengkontribusikan sesuatu yang berarti dalam film ini, karena ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang olah raga football. Ternyata, ia banyak belajar tentang football ketika membaca bukunya dan juga belajar soal rasa sosial, karena memerankan seorang dermawan yang memberi tanpa batas.
Film ini kaya dengan penggambaran realitas sosial di Amerika Serikat, di mana ras masih kerap menjadi pengganjal dan pemisah antarwarga. Walaupun pujian menghujani film ini untuk pengangkatannya mengenai isu rasial, namun tak pelak, muncul berbagai komentar yang mengkritik penggambaran tokoh berkulit putih sebagai pahlawan bagi rekannya yang berkulit hitam.
Keluarga Leanne Tuohy menerima Michael sebagai anggota keluarga mereka. Setelah pindah ke rumah Leanne, prestasi Michael mulai seimbang di bidang akademis maupun di bidang olah raga karena bantuan seorang tutor yang disediakan Leanne. Menjelang tamat SMA, tawaran beasiswanya dari berbagai universitas mulai berdatangan karena kehandalannya sebagai posisi offensive tackle dalam tim football sekolahnya.
Sandra Bullock yang memerankan Leanne Tuohy yang murah hati, tidak mengetahui kisah Michael Oher sebelum menerima tawaran main dalam film The Blind Side. Baru kemudian dia membaca bukunya yang terbit tahun 2006 dan cuplikannya dimuat dalam surat kabar The New York Times.
Kepada the Today Show di NBC, Sandra mengatakan ia tadinya pesimis dapat mengkontribusikan sesuatu yang berarti dalam film ini, karena ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang olah raga football. Ternyata, ia banyak belajar tentang football ketika membaca bukunya dan juga belajar soal rasa sosial, karena memerankan seorang dermawan yang memberi tanpa batas.
Film ini kaya dengan penggambaran realitas sosial di Amerika Serikat, di mana ras masih kerap menjadi pengganjal dan pemisah antarwarga. Walaupun pujian menghujani film ini untuk pengangkatannya mengenai isu rasial, namun tak pelak, muncul berbagai komentar yang mengkritik penggambaran tokoh berkulit putih sebagai pahlawan bagi rekannya yang berkulit hitam.
2. THE PURSUIT OF HAPPYNESS
Sinopsis :
Film
ini mengambil latar kota San Francisco pada tahun 1981 Diangkat dari
kisah nyata hidup seorang pria kulit hitam bernama Chris
Gardner.Sebenarnya siapakah Chris Gardner? dia adalah pialang saham
terkenal di
Amerika. Chris Gardner saat ini menjabat sebagai CEO Gardner Rich LLC.
Seperti kebanyakan orang kaya dan sukes lainnya, Chris Gardner
mencapai kesuksesan ini setelah melewati berbagai macam kesulitan.
Sebelum menjadi orang sukses, Chris Gardner hanyalah seorang lulusan
High School yang bisa dikategorikan miskin. Berkat kemauan dan usaha
yang ulet dia bisa meraih kesuksesannya
Chris Gardner
(diperankan oleh Will Smith), seorang salesman bone-density scanners berumur 30-an
tahun. Bone-density scanners ini merupakan hasil investasi uang tabungan
Chris dan pacarnya yang ternyata sangat sulit untuk dijual. Chris
Gardner berusaha menjual alat scan itu dari Rumah Sakit satu ke Rumah
Sakit lainnya, dia memiliki target untuk menjual minimal 2 alat scan itu
per bulan untuk dapat mencukupi kebutuhannya. Sementara itu istrinya
membantu keuangan keluarga dengan bekerja pada sebuah pabrik.
Ternyata
menjual alat scan mahal itu tidaklah mudah. Karena sulit untuk
mengharapkan dari hasil penjualan alat scan tersebut, pacar dari Chris
Gardner terpaksa menambah shift kerjanya. Pacar Chris Gardner Linda
(Thandie Newton) menjadi semakin tertekan hidupnya karena dia malah
menjadi tulang punggung keluarga karena pacarnya tidak bisa mencukupi
kebutuhan keluarganya. Karena frustasi, Linda meninggalkan Chris Gardner
dan anak tunggal mereka. Sebenarnya anak tunggal mereka Christopher
(Jaden Smith) ingin dibawa oleh Linda, namun Chris melarang, Chris ingin
Christopher hidup bersamanya.
Kemalangan
hidup yang dialami tidak berhenti pasca kepergian pacarnya. Tagihan
pajak yang belum dibayar membuat pihak IRS menyita uang tabungan Chris
Gardner. Kemudian dia juga diusir dari apartemen karena menunggak
pembayaran. Mobil satu-satunya milik Chris Gardner pun diamankan karena
Chris tidak membayar uang parkir.
Chris Gardner tetap tegar dan mencoba mendaftar pelatihan untuk menjadi
pialang saham pada perusahaan pialang saham Dean Witter. Pada
pelatihan itu Chris tidak mendapatkan bayaran. Dia bersama 19 orang
peserta lainnya bersaing untuk menjadi satu orang yang akan dinyatakan
lulus dan dapat bekerja di perusahaan tersebut. Selain harus belajar
dan bekerja magang di kantor Dean Witter, dia masih berusaha menjual
alat scan yang tersisa untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup dia dan
anaknya. Karena tidak punya lagi tempat tinggal dia dan anaknya harus
hidup berpinda-pindah mulai dari WC umum sampai penampungan sebuah
gereja.
Akhir
dari film ini sudah pasti happy ending. Karena memang kisahnya
diinspirasi kisah nyata. Dengan banyaknya penderitaan yang dialami oleh
Chris Gardner, ditambah usaha kerasnya memang pantas meraih kesuksesan.
3. COACH CARTER
Sinopsis :
Film yg satu ini sebuah sebuah film yang layak kita jadikan pedoman
hidup terutama dalam keteguhan akan memegang prinsip dan ketegasan
dalam memimpin maupun mendidik. Berdasarkan dari kisah nyata, pada
film itu diceritakan seorang yang bernama Carter (diperankan oleh samuel
L. Jackson) bersedia menjadi
pelatih sebuah tim basket yang hanya menang empat kali pada musim yang
lalu. Tim Basket tersebut adalah tim basket sebuah SMA di kota Richmond.
Diceritakan pada film itu bahwa Richmond Highschool bukan merupakan
sekolah unggulan, setiap tahun hanya sekitar 50% siswanya yang lulus dan
dari yang lulus hanya sedikit yang masuk ke Universitas. Anak-anak yang
tergabung dalam tim basket tidak memiliki prestasi akademik yang baik.
Hari pertama Carter datang sebagai pelatih, ia menyodorkan perjanjian
kepada anak-anak di tim basket yang akan dia latih. Pada intinya kertas
itu berisi perjanjian bahwa untuk dapat menjadi anggota tim basket,
anak-anak harus memiliki prestasi belajar yang baik (nilai SAT 2,3
padahal yang ditetapkan sekolah hanya 2,00), mematuhi semua aturan yang
ditetapkan pelatih termasuk untuk datang tepat waktu, hadir pada tiap
kelas yang diikuti dan duduk di barisan paling depan serta mengenakan
jas dan berdasi. Sebagai kontra prestasi coach Carter berjanji
mencurahkan segala yang dia bisa lakukan untuk tim basket tersebut, dan
ia yakin bahwa tim tersebut dapat meraih kemenangan. Coach Carter bahkan
meminta laporan studi anggota tim-nya dari semua guru.
Tentu saja tidak semua anak menerima aturan tersebut dan ada beberapa
yang langsung mengundurkan diri. Diantara yang mengundurkan diri
terdapat anak-anak yang mencetak skor terbanyak pada setiap
pertandingan. Namun coach Carter tidak peduli, piihan mereka untuk
tetap tergabung dalam tim basket adalah setuju dengan isi perjanjian
tersebut.
Singkat cerita, coach Carter melatih mereka dengan penuh disiplin dan
konsisten dengan aturan yang telah disepakati. Berkat latihan dan
teknik yang diajarkan, pada 16 kali pertandingan, tim yang sama sekali
tidak diungulkan ini menang.
Ketika mempersiapkan pertandingan yang ke 17, coach Carter menerima
laporan bahwa prestasi belajar sebagian besar anggota timnya sanagt buruk.
Seketika coach Carter membuat keputusan menghentikan latihan, menutup
gedung olahraga, dan memindahkan latihan ke perpustakaan. Ia mengumumkan
tidak akan memulai latihan jika nilai anggota tim yang jelek belum
memenuhi standar sesuai perjanjian mereka.
Tentu saja apa yang dilakukan oleh coach Carter menghebohkan sekolah
bahkan seisi kotapun mencelanya dan toko tempat ia berbisnispun sampai
dilempari oleh orang tidak dikenal yang ingin ia segera membuka kembali
tempat latihan. Akan tetapi keteguhan prinsip demi masa depan terbaik
anak-anak asuhnya tak membuat ia bergeming seperti yang sering ia sebut
'mereka adalah pelajar olahraga jadi yng hari didahulukan pelajarnya
bukan olahraganya'
Ending cerita seluaruh anak asuhnya mendapatkan nila yang ia standarkan
dan merekapun kembali bertanding dan sampai kepada final tingkan
nasional walaupun cuma sampai pada tingkat runner up tap perjuangan
Coach Carter tidak sia-sia, beberapa anak asuhnya mendapat bea siswa dan
kuliah itulah kemenangan sejati bagi Coach Carter.
4. TOP SECRET a.k.aTHE BILLIONARE
Sinopsis :
Pernah mencicipi gurihnya cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ ?
Jika ya, saya berani bertaruh hanya sedikit dari anda yang mungkin
mengetahui siapa pemiliknya. Ya, Ia adalah Aithipat “Top Ittipat” Kulapongvanich, pemuda Thailand yang masih berusia 26 tahun. The Billionaire a.k.a Top Secret adalah film menarik yang akan menceritakan tentang perjuangan Top sebelum ia menjadi juragan snack rumput laut terlaris di Thailand yang berpenghasilan 800 juta Baht
(2,4 Triliun rupiah) per tahun dan mempunyai 2.000 karyawan seperti
saat ini, ketika ia masih seorang remaja tanggung 16 tahun pecandu game online
yang beruntung bisa memiliki banyak uang karena hobinya itu. Tapi
ketika sepak terjangnya di dunia maya itu dihentikan karena di anggap
ilegal dan kondisi keuangan keluarganya yang terus menurun karena
ayahnya yang terlilit hutang sebesar 40 juta Baht ( 12 miliar Rupiah)
maka dari sinilah cerita tentang perjalanan Top menjadi milliuner
baru saja di mulai.
Tentu saja berlebihan jika menganggap The Billionaire akan
mengajarkan anda banyak hal untuk menjadi orang kaya lebih banyak dari
apa yang kamu dapatkan di bangku kuliah. Ya, film garapan Songyos
Sugmakanan
ini memang berbeda dari kebanyakan film Thailand lain yang akhir-akhir
ini lebih banyak menjejali penontonnya dengan komedi romantis. Ia
inspiratif, penuh dengan petuah-petuah hebat tentang perjuangan tidak
kenal menyerah dan sedikit informasi tentang bisnis dan bagaimana
memasarkan daganganmu di supermarket sebesar 7-Eleven.
The Billionaire sudah menghadirkan sebuah narasi menarik di
sepanjang kurang lebih 2 jam durasinya. Sangat mengasyikan melihat
semuanya berfokus pada perjuangan Top yang keras kepala itu mengejar
impiannya untuk menjadi pebisnis handal sembari menolong kedua
orangtuanya dengan balutan penyutradaraan apik Sugmakanan dengan gaya
alur majur mundur dan elemen komedi yang menarik, terlebih mengingat
Thailand memiliki kedekatan dengan Indonesia soal kehidupan
bermasyarakat dan berbisnis, termasuk bagaimana aktor muda Patchara
Chirathivat sukses mencuri semua perhatian penontonnya. Penampilannya
jelas lebih baik dari yang sudah dibuatnya di Suckseed.
So, The Billionaire, sebuah film yang menyenangkan dan
menyegarkan untuk perfilman Thailand secara keseluruhan. Mungkin terlalu
banyak dramatisasi, tapi toh ini hanya sebuah film hiburan. Ya,
mudah-mudahan saja Sugmakanan tidak malah mengilhami para penonton
mudanya untuk mengorbankan pendidikan dan uang orang tua para penonton
mudanya untuk sesuatu yang belum tentu mereka bisa dapatkan hanya dengan
modal semangat pantang menyerah saja.
Untuk lebih jelasnya silahkan tonton filmnya dan baca profil nya di Top Ittipat, Pengusaha Top Dunia di Usia 26 th dari Thailand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar