Selasa, 19 Maret 2013

cerita orang sukses

"Saya Tidak akan Pernah Merasa Sukses"

Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
Browser anda tidak mendukung iFrame
Minggu, 6 Januari 2013 18:48 wib
Wakil DK OJK Rahmat Waluyanto. (Foto: Situs PLN)
Wakil DK OJK Rahmat Waluyanto. (Foto: Situs PLN)
KESIBUKAN menjadi sebuah alasan seorang ayah tidak dapat berkumpul bersama dengan keluarganya. Sebagai seorang ayah, yang juga tulang punggung sebuah keluarga, kerap menjadi tumpuan untuk kelangsungan perekonomian keluarga. Namun jangan lupa, kehadiran sosok ayah diperlukan bagi perkembangan anak-anaknya.

Sang ayah yang mempunyai jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rahmat Waluyanto, dia dituntut untuk dapat membagi waktu dengan keluarganya. Namun, di sisi lain, OJK yang baru lepas landas sangat membutuhkan kinerjanya agar dapat berjalan dengan baik.

Yanto, begitu panggilannya, memang tengah mempersiapkan kegiatan operasional OJK dihadapkan pada beberapa kompleksitas yang memaksanya bekerja ekstra keras. Sebelum di OJK, Rahmat merupakan Direktur Jendral Pengelolaan Utang Negara (DJPU) di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).  

Pria kelahiran Metro, Lampung 3 Oktober 1956 ini, sejak Juli 2012 terpilih menjadi anggota DK OJK dan pada 4 September 2012 lalu ditetapkan sebagai Wakil Ketua DK OJK sekaligus Ketua Komite Etik OJK.



Lalu bagimana cara dia untuk membagi waktu bersama keluarganya? Berikut dikisahkan Rahmat kepada Okezone:

Sebagai orang yang cukup sibuk, bagaimana Anda membagi waktu dengan keluarga?



Kehadiran secara fisik di tengah keluarga memang sangat sulit. Tapi anak-anak saya sudah dewasa. Jadi, melalui berbagai cara, saya hanya bisa berusaha komunikasi, dengan hubungan yang dialogis, seintens mungkin, terutama dengan anak-anak saya. Karena mereka yang masih punya masa depan.

Lalu apa yang Anda lakukan ketika mendapatkan liburan?



Self contemplation (merenung), dan menikmati keheningan bersama keluarga. Saya senang membaca, mendengarkan musik, dan mengunjungi sanak saudara.

Setiap liburan apakah Anda pasti meluangkan waktu bersama dengan keluarga? Apa sih yang Anda lakukan saat berkumpul dengan keluarga?

Pasti ada waktu khusus bersama keluarga dan keluarga besar. Saatnya berkumpul dan membangun kebersamaan, persaudaraan.


Anda adalah seorang Kristiani.
Adakah kegiatan khusus yang Anda lakukan saat hari Natal kemarin?

Saya memberikan hadiah Natal tentunya. Tidak harus sesuatu yang mahal, namun menjadi kenangan atau memorable.

Lalu bagaimana Anda memaknai Natal tersebut?

Bagi saya Natal merupakan saatnya berbagi kedamaian dan kebahagiaan kepada keluarga dan sesama. Saya dan keluarga juga punya kebiasaan menabung untuk Natal, dan hasil tabungan ini kami bagikan kepada sesama agar dapat merasakan suasana yang sedikit berbeda di hari Natal.

Dengan menabung, kami mengantisipasi dengan sungguh-sungguh dalam memaknai natal sebagai refleksi dan manifestasi bahwa kehidupan yang bermakna itu adalah kehidupan yang berbagi kepada sesama.  

Kalau begitu, adakah Natal yang paling berkesan bagi Anda?

Mungkin masa Natal yang paling berkesan ya.. Menurut saya, saat saya masih remaja dan hidup bersama dengan kedua orangtua saya di Lampung. Berkesan, karena saat saya mulai memahami makna Natal yang sebenarnya dari apa yang diperbuat kedua orangtua saya.

Makna Natal yang mengemukakan dimensi solidaritas kemanusiaan dalam kesederhanaan dan kedamaian. Saat natal, kedua orang tua saya selalu mengajak anak-anaknya mengunjungi atau mengundang keluarga-keluarga sederhana di sekitar kami dan berbagi kebahagiaan dan berkat Tuhan.

Lalu apakah Anda mempunyai motivasi yang terbesar dalam kehidupan dan karier?

Motivasi saya, yakni mendapatkan kualitas kehidupan yang semakin baik, kehidupan yang bermakna tidak hanya bagi keluarga tetapi juga bagi sesama manusia, siapapun mereka.

Sebagai pejabat, karier Anda terus meningkat. Apakah saat ini Anda sudah merasa sukses?

Belum paripurna. Mungkin tidak akan pernah paripurna, saya masih merasa ada banyak hal yang belum dapat saya perbuat bagi banyak orang, at least, bersikap dan berperilaku baik kepada setiap orang.

Jika demikian, adakah keinginan terbesar yang belum terpenuhi saat ini?

Singkat saja... Menjadi orang baik di mata orang lain, which is very difficult.. sangat sulit tapi saya selalu berusaha.

Sementara untuk anak Anda, apa harapan yang Anda gantungkan terhadap anak-anak?

Saya berharap mereka menjadi orang yang punya kedewasaan bertindak dan berpikir, mandiri, humane, atau punya rasa kemanusiaan yang baik, menjadi manusia sosial yang seutuhnya, dan menjadi pekerja keras.

(mrt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar