Hukum
di Indonesia yang bisa kita lihat saat ini merupakan hukum yang carut
marut, mengapa? Karena dengan adanya pemberitaan mengenai tindak pidana
di televisi, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hukum di Indonesia
carut marut. Banyak sekali kejadian yang menggambarkannya, mulai dari
tindak pidana yang diberikan oleh maling sandal hingga maling uang
rakyat. Sebenarnya permasalahan hukum di Indonesia dapat disebabkan oleh
beberapa hal diantaranya yaitu sistem
peradilannya, perangkat hukumnya, inkonsistensi penegakan hukum,
intervensi kekuasaan, maupun perlindungan hukum . Diantara banyaknya
permasalahan tersebut, satu hal yang sering dilihat dan dirasakan oleh
masyarakat awam adalah adanya inkonsistensi penegakan hukum oleh aparat.
Inkonsistensi penegakan hukum ini kadang melibatkan masyarakat itu
sendiri, keluarga, maupun lingkungan terdekatnya yang lain (tetangga,
teman, dan sebagainya). Namun inkonsistensi penegakan hukum ini sering
pula kita temui dalam media elektronik maupun cetak, yang menyangkut
tokoh-tokoh masyarakat (pejabat, orang kaya, dan sebagainya).
Kita dapat mengambil beberapa contoh tentang salahnya penegakan hukum di Indonesia Saat
seseorang mencuri sandal misalnya, seperti yang pernah diberitakan
belum lama ini, ia disidang dan didenda hanya karena mencuri sandal
seorang briptu yang harganya bisa dibilang murah, sedangkan para
koruptor di Indonesia bisa dengan leluasa merajalela, menikmati tanpa
dosa, karena mereka memandang rendah hukum yang ada di Indonesia. Karena
kenyataannya memang lebih banyak benarnya, kita ambil contoh Arthalyta
Suryani, dia menempati rutan dengan sarana eksklusif, bisa dikatakan
eksklusif, sampai-sampai ada ruang untuk berkaraoke, ini juga bisa
dijadikan sebagai pembelian hukum di Indonesia.
Hukum
di Negara kita ini dapat diselewengkan atau disuap dengan mudahnya,
dengan inkonsistensi hukum di Indonesia, seperti pemberian hukuman
kepada para pejabat Negara yang menyalahi
aturan hukum, misalnya saat terkena tilang polisi lalu lintas, ada
beberapa oknum polisi yang mau bahkan terkadang minta disuap agar kasus
ini tidak diperpanjang, polisinya pun mendapatkan keuntungan materi
dengan cepat namun salah tempat. Ini merupakan contoh-contoh dalam
lingkungan terdekat kita. Masih banyak kasus-kasus yang dapat dijadikan
contoh dari penyelewengan hukum di Indonesia.
v Akibat-Akibat Penyelewengan Penegakan Hukum di Indonesia
Penyelewengan
atau inkonsistensi di Indonesia berlangsung lama bertahun-tahun hingga
sekarang, sehingga bagi masyarakat Indonesia ini merupakan rahasia umum,
hukum yang dibuat berbeda dengan hukum yang dijalankan, contoh paling
dekat dengan lingkungan adalah, penilangan penegemudi kendaraan yang
melanggar tata tertib lalu lintas. Mereka yang melanggar tata tertib
lalu lintas tidak jarang ingin berdamai di tempat atau menyelewengkan
hukum, kemudian seharusnya aparat yang menegakkan hukum tersebut dapat
menangi secara hukum yang berlaku di Indonesia, namun tudak jarang
penegak hukum tersebut justru mengambil kesempatan yang tidak terpuji
itu untuk menambah pundi-pundi uangnya.
Oleh karena itu ini akibat-akibat yang ditimbulkan dari masalah penyelewengan hukum tersebut diantaranya yaitu:
· Ketidakpercayaan masyarakat pada hukum
Masyarakat
berependapat hukum banyak merugikan mereka, terlebih lagi soal materi
sehingga mereka berusaha untuk menghindarinya. Karena mereka percaya
bahwa uanglah yang berbicara, dan daoat meringankan hukuman mereka,
fakta-fakta yang ada diputar balikan dengan materi yang siap diberikan
untuk penegak hukum. Kasus-kasus korupsi di Indonesia tidak
terselesaikan secara tuntas karena para petinggi Negara yang terlibat di
dalamnya mempermainkan hukum dengan menyuap sana sini agar kasus ini
tidak terungkap, akibatnya kepercayaan masayarakatpun pudar.
· Penyelesaian konflik dengan kekerasan
Penyelesaian
konflik dengan kekerasan contohnya ialah pencuri ayam yang dipukuli
warga, pencuri sandal yang dihakimi warga.Konflik yang terjadi di
sekelompok masyarakat di Indonesia banyak yang diselesaikan dengan
kekerasan, seperti kasus tawuran antar pelajar, tawuran antar suku yang
memperebutkan wilayah, atau ada salah satu suku yang tersakiti sehingga
dibalas degan kekerasan. Mereka tidak mengindahkan peraturan-peraturan
kepemerintahan, dengan masalah secara geografis, mereka. Ini membuktikan
masayarakat Indonesia yang tidak tertib hukum, seharusnya masalah
seperti maling sandal atau ayam dapat ditangani oleh pihak yang yang
berwajib, bukan dihakimi secara seenakanya, bahkan dapat menghilangkan
nyawa seseorang.
· Pemanfaatan Inkonsistensi Penegakan Hukum untuk Kepentingan Pribadi
Dari
beberapa kasus di Indonesia, banyak warga Negara Indonesia yang
memanfaatkan inkonsistensi penegakan hukum untuk kepentingan pribadi.
Contohnya ialah pengacara yang menyuap polisi ataupun hakim untuk
meringankan terdakwa, sedangkan polisi dan hakim yang seharusnya bisa
menjadi penengah bagi kedua belah pihak yang sedang terlibat kasus hukum
bisa jadi lebih condong pada banayknya materi yang diberikan oleh salah
satu pihak yang sedang terlibat dalam kasus hukum tersebut.
· Penggunaan Tekanan Asing dalam Proses Peradilan
Dalam
hal ini kita dapat mengambil contoh pengrusakan lingkungan yang
diakibatkan oleh suatu perusahaan asing yang membuka usahanya di
Indonesia, mereka akan minta bantuan dari negaranya untuk melakukan
upaya pendekatan kepada Indonesia, agar mereka tidak mendapatkan hukuman
yang berat, atau dicabut izin memproduksinya di Indonesia.
v Kesimpulan
Masalah
penegakan hukum di Indonesia harus segera ditangani agar bangsa
Indonesia menuju bangsa yang adil, tidak ada ketimpangan hukum. Masalah
penegakan hukum harus ditangangi oleh seluruh Warga Negara Indonesia,
pejabat hukum harus bisa menangani kasus hukum tanpa pandang bulu.
Selain perbaikan kinerja aparat, materi hukum sendiri juga harus terus
menerus diperbaiki membuat undang-undang hukum yang jelas dan tidak bisa
disuap oleh uang ataupun materi lainnya, kemudian
masyarakat juga harus tertib hukum. Semua dijalankan berdasarkan hati
nurani masing-masing, iman dan ketaqwaan sangat diperlukan.
Penegakan
hukum yang konsisten harus terus diupayakan untuk mengembalikan
kepercayaan masyarakat terhadap hukum di Indonesia. Semua harus bekerja
sama untuk membangun Negara Indonesia yang adil, jika salah, harus
dihukum sesuai hukum yang berlaku tanpa pengecualian apakah orang
tersebut merupakan anak Presiden ataukan anak seorang buruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar